I. PENDAHULUAN
A. Dasar Teori
Morfologi tumbuhan merupakan cabang ilmu tumbuhan yang sekarang telah berdiri sendiri. Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari bentuk luar dan susunan tubuh tumbuh-tumbuhan (Susylowati, 2003).
Daun merupakan bagian terpenting dari tumbuh-tumbuhan yang pada umumnya setiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja, bagian tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (Nodus) batang, dan tempat diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (Axilla).
Bagian-bagian daun :
1. Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian sebagai berikut :
- Upih daun atau pelepah daun (Vagina)
- Tangkai daun (Petiolus) - Helaian daun (Lamina)
2. Daun tidak lengkap yaitu : apabila salah satu atau dua dari ketiga bagian daun lengkap tidak ada.
Susunan daun yang tidak lengkap ada beberapa kemungkinan :
- Daun bertangkai, hanya terdiri atas tangkai daun dan helaian daun.
- Daun berupih atau daun daun berpelepah, hanya terdiri atas upih dan helaian.
- Daun duduk (Sessilis), hanya terdiri dari helaian saja.
- Filodia, daun hanya terdiri atas tangkai saja, dalam hal ini tangkai tadi biasanya pipih sehingga menyerupai helaian daun, jadi merupakan suatu helaian daun semu.
Selain bagian-bagian tersebut, daun pada suatu tumbuhan seringkali mempunyai alat-alat tambahan atau pelengkap, antara lain berupa :
1. Daun penumpu (Stipula), yang biasanya berupa dua helai lembaran serupa daun kecil dekat dengan pangkal tangkai daun yang berguna untuk melindungi kuncup-kuncup yang masih muda.
2. Selaput bumbung (Ocrea), selaput tipis yang menyelubungi pangkal suatu ruas batang.
3. Lidah-lidah (Ligula), suatu se;aput kecil yang terdapat pada batas upih dan helaian daun.
Upih daun atau pelepah daun (Vagina)
Tidak semua tumbuhan mempunyai daun yang berupih. Daun yang berupih hanya terdapatpada golongan tumbuh-tumbuhan berbiji tunggal (Monocotyledoneae).
Tangkai daun (Petiolus)
Tiap jenis tumbuh-tumbuhan mempunyai bentuk dan ukuran tangkai daun yang berbeda-beda, bahkan pada suatu tumbuhan ukuran dan bentuk tangkai daunnya dapat berbeda.
Macam-macam bentuk tangkai daun, jika dilihat pada penampang melintangnya antara lain : - Bulat dan berongga
- Pipih dan tepinya melebar
- Bersegi
- Setengah lingkaran
Helaian daun
Sifat-sifat daun yang perlu mendapat perhatian kita sebagai petunjuk untuk mengenal jenis atau macam-macam tumbuh-tumbuhan antara lain :
1. Bangun/bentuk keseluruhan dari daun (Circumscriptio)
2. Ujung daun (Apex folli)
3. Pangkal daun (Basis folli)
4. Tepi daun (Margo folli)
5. Susunan tulang daun (Nervatio)
6. Daging daun (Intervenium)
7. Permukaan daun, baik atas maupun bawah daun (Susylowati, 2003)
Mengenai daun dan susunannya, Benson (1957) telah membagi susunan daun menjadi tiga susunan dasar yaitu :
o Palmate
o Pamately trifoliate
o Pinnately trifoliate (Zainal Abidin,(1984)
Daun tunggal (Folium simplex), bagian-bagiannya yaitu :
Pelepah, Tangkai daun, dan helai daun
Bentuk helai daun
Bangun daun mengingat macam ragamnya, diadakan penggolongan berdasarkan letak dari bagiannya yang terbesar.
1. Lebar dibagian tengah helaian daun
2. Lebar bagian bawah daripada daun
3. Lebar bagian atas daripada daun
4. Daun yang sama lebarnya (paralel)
5. Pangkal helai daun
6. Tulang daun
7. Bentuk tulang daun
8. Bentuk dari tepi daun
9. Lekukan rangka daun
10. Permukaan helai daun
11. Daging daun (I Gusti M. Tantra, 1980)
Daun majemuk (Folium compositum)
Jika pada tangkai daun hanya terdapat satu helaian daun saja dinamakan daun tunggal, sedangkan jika tangkai daun bercabang-cabang, dan pada cabang-cabang terdapat helaian daun. Jadi pada satu tangkai terdapat lebih dari satu daun.
Bagian-bagian dari daun majemuk :
1. Ibu tangkai daun (Petiolus communis)
2. Tangkai anak daun (Petiololus)
3. Anak daun (Foliolum)
4. Upih daun (Vagina)
Menurut susunan anak daun pada satu tangkainya : daun majemuk dapat dibedakan dalam 4 golongan :
o Daun majemuk menyirip (Pinnatus)
o Daun majemuk menjari (Palmatus)
o Daun majemuk bangun kaki (Pedatus)
o Daun majemuk campuran (Digitato pinatus) (Susylowati, 2003)
B. TUJUAN
Tujuan dari acara V (daun tunggal) yaitu :
Mengenal bagian-bagian dari daun tunggal, bangunnya, ujung, pangkal, tulang, tepi, daging daun dan alat-alat tambahan lainnya.
Tujuan dari acara VI (daun majemuk) yaitu :
Mengenal susunan daun majemuk dan bagian-bagiannya.
II.METODE
A. Waktu dan tempat
Waktu praktikum : Hari Rabu, 28 April 2004, pukul 08.00-11.00.
Tempat praktikum : Laboratorium Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman.
B. Bahan dan alat
a. Bahan dari acara daun tunggal :
1. Daun kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis)
2. Daun bambu (Bambusa sp)
3. Daun ubi kayu (Manihot esculenta)
4. Daun jagung (Zea mays)
b. Bahan dari acara daun majemuk :
1. Daun mawar (Rosa sp)
2. Daun kacang Panjang (
3. Daun kembang merak (Caesalpinia pulcherrima)
c. Alat-alat yang diperlukan :
1. Buku gambar
2. Pensil
3. Penghapus
4. Mistar
C. Cara Kerja
a. Cara kerja daun tunggal :
1. Menulis nama dari preparatnya dan familynya.
2. Bagian-bagian dari daun lengkap dan daun tidak lengkap kita gambar dan dengan keterangannya dalam bahasa Indonesia dan tulisan latin.
3. Dari tiap-tiap bahan kita gambar, dan kita sebutkan :
a. Bangun daun (Circumscriptio)
b. Ujung daun (Apex folli)
c. Pangkal daun (Basis folli)
d. Tulang daun (Nervatio)
e. Tepi daun (Margo folli)
f. Daging daun (Intervenium)
g. Warna daun
h. Permukaan helaian atas daun
b. Cara kerja daun majemuk :
1. Menggambar dan diberi keterangan mengenai bagian-bagian :
a. Daun penumpu (Stipula)
b. Ibu tangkai (Petiolus communis)
c. Ruas-ruas tangkai I,II dan seterusnya
d. Anak daun (Faliolus)
2. Menyebutkan susunan daun majemuk
3. Membuat description dari tiap anak daun.
IV. PEMBAHASAN
Daun tunggal
Pada daun kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis) yang familinya Malvacea, warna daun hijau tua, permukaan atas daun halus, daging daun tipis, ujung daun meruncing, tulang daun menyirip, tepi daun berlekuk menyirip, memiliki helaian daun, memiliki tulang-tulang cabang, mamiliki urat-urat daun, dan memiliki tangkai daun. Daun kembang sepatu merupakan daun tidak lengkap dan dapat disebut juga daun bertangkai karena hanya terdiri atas tangkai dan helaian daun saja.
Pada daun ubi kayu (Manihot esculenta), yang familinya Euphorbiaceae, warna daun hijau muda, permukaan atas daun lembut, daging daun tipis, ujung daun runcing, tulang daunnya menjari, tepi daun berbentuk rata, memiliki tulang-tulang cabang daun, memiliki urat-urat daun, pangkal daunnya bertemu terjadi pada sisi yang sama terhadap tangkai yang sama. Daun ubi kayu merupakan daun tidak lengkap dan disebut juga daun bertangkai, dan daunnya berbentuk menjari.
Pada daun jagung (Zea mays) yang familinya Poaceae, yang warna daunnya hijau, permukaan atas daun kasar, daging daun tipis, ujung daun runcing, bangun daun berbentuk memanjang dimana panjangnya lebih dari lebarnya, tulang daun bertulang sejajar, tepi daun rata tapi agak bergerigi, pangkal daun tumpul, memiliki upih daun, karena jagung termasuk golongan tumbuhan yang berbiji tunggal (Monocotyledoneae). Daun jagung merupakan daun tidak lengkap dan dapat juga disebut daun berupih atau daun berpelepah karena hanya terdiri atas upih dan helaian.
Pada daun bambu (Bambusa sp) yang familinya Poaceae, warna daun hijau tua, permukaan atas daun kasar, daging daun tipis, ujung daun berbentuk runcing, bangun daun berbentuk memanjang, tulang daun sejajar, tepi daun rata, pangkal daun tumpul, tangkai daun bulat dan berongga, memiliki pelepah karena bambu termasuk golongan monocotyl. Daun bambu merupakan daun yang sempurna karena terdiri dari tangkai, upih dan helaian.
Daun Majemuk
Pada daun mawar (Rosa sp), ujung daunnya meruncing dan agak berduri, tulang daun menyirip, tepi daun berduri, pangkal daun bulat telur, tangkai anak daun berbentuk agak bulat, anak daun dikiri dan kanan dari ibu tangkai daun, ibu tangkai daun berbentuk pipih.Daun mawar merupakan daun majemuk menyirip.
Pada daun sikejut (Mimosa pudica), ujung daun membulat, tulang daun menyirip, tepi daun lurus atau rata, pangkal daun bulat telur, tangkai anak daun berbentuk bulat dilapisi oleh duri, anak daun terdapat dikiri dan kanan dari ibu tangkai daun, ibu tangkai daun bulat dan berduri.Daun sikejut merupakan daun menyirip.
Pada daun kembang merak (Caesalpinia pulcherrima), ujung daunnya terbelah, tulang daun menyirip, tepi daun rata, tangkai anak daun berbentuk bulat padat, anak daun terdapat dikiri dan kanan dari ibu tangkai faun, dan memiliki ibu tangkai daun. Daun kembang merak merupakan daun majemuk menyirip (pinnatus), yang dimana daun majemuk yang anak daunnya terdapat dikanan dan dikiri ibu tangkai daun.
V. KESIMPULAN
Pada daun kembang sepatu merupakan daun tidak lengkap dan dapat disebut juga daun bertangkai, karena hanya terdiri atas tangkai dan helaian daun saja. Daun ubi kayu merupakan daun tidak lengkap dan disebut juga daun bertangkai dan daunnya berbentuk menjari. Pelepah pada jagung yaitu daunnya mempunyai pelepah, karena jagung termasuk golongan tumbuhan berbij tunggal. Daun jagung merupakan daun tidak lengkap dan disebut daun berupih/daun berpelepah, karena hanya terdiri atas upih dan helaian. Daun bambu merupakan daun lengkap, karena hanya terdir atas tangkai, upih, dan helaian. Daun mawar merupakan daun majemuk menyirip. Daun sikejut merupakan daun majemuk menyirip dan juga kembang merak, karena anak daunnya terdapat dikanan dan kiri ibu tangkai daun.